- See more at: http://cybersidakaton.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-link-blog-berwarna-warni.html#sthash.q4G0GS7m.dpuf

Monday 26 January 2015

Permintaan Uang & Motif Memegang Uang

1.  Fungsi permintaan uang dan persamaan kuantitas
Fungsi permintaan uang (money demand function) adalah persamaan yang menunjukkan penentu keseimbangan uang riil yang orang ingin pertahankan. Berikut adalah suatu fungsi permintaan uang sederhana :
(M/P)= k Y
di mana k  adalah konstanta yang menyatakan berapa banyak uang orang ingin tahan untuk setiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas keseimbangan uang riil yang diinginkan  adalah proporsional terhadap pendapatan riil.
Fungsi permintaan uang mirip dengan fungsi permintaan untuk barang tertentu. Di sini “barang” adalah kenyamanan menahan keseimbangan uang riil. Pendapatan lebih tinggi mendorong permintaan lebih besar akan keseimbangan uang rill. Fungsi permintaan uang menawarkan cara lain untuk memandang persamaan kuantitas (MV = PY) di mana = 1/k.
Ini menunjukkan kaitan antara permintaan uang dan perputaran uang. Ketika orang menahan banyak uang untuk tiap dolar pendapatan (k adalah besar), uang tidak sering berpindah tangan (V adalah kecil).
Sebaliknya, ketika orang ingin menahan hanya sedikit uang (k  adalah kecil), uang sering berpindah tangan (V adalah besar). Dengan kata lain,  parameter permintaan uang k dan perputaran uang adalah dua sisi berlawanan dari suatu koin.

2.  Teori permintaan uang klasik
a.    Persamaan kuantitas oleh Irving Fisher
Jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli akan sama dengan uang yang diterima penjual. Sehingga :
M . V = P . T                                      
dimana : 
M    = jumlah uang yang beredar dalam masayarakat
V         = Tingkat kecepatan perputaran uang (velocity), yaitu berapa kali uang berpindah tangan dari satu pemilik kepada pemilik lain dalam satu periode tertentu
P     = harga rata-rata di pasar
T     = jumlah atau volume transaksi barang dan jasa
Dalam jangka pendek tingkat harga berlaku ( P ) akan berubah secara proporsional dengan perubahan uang yang beredar dimana kecepatan transaksi ( VT ) dan volume transaksi ( T ) akan dianggap konstan.
Pengaruhnya terhadap pendapatan nasional suatu Negara dapat dirumuskan sebagai berikut :
M . V = P . V
Akibat dari penurunan suku bunga akan meningkatkan investasi dan pendapatan. Namun, bilamana masih ada sumber pendapatan yang menganggur maka hal ini akan meningkatkan Y. tapi bila perekonomian dalam keadaan full employment maka akan ada persaingan untuk memperoleh output atau barang yang jumlahnya sudah tetap dan ini mengakibatkan kenaikan harga.
b.      Teori Cambrige oleh Marshall dan Piqou
Dalam teori ini kepentingan seseorang dalam memegang uang tunai dipengaruhi untung rugi yang diperolehnya . sehingga dalam memegang uang akan mengorbankan kemungkinan mendapatkan bunga apabila disimpan dalam surat berharga atau harta mendatangkan hasil lainnya.
Md = k P Y
Dimana :
k   = rata-rata uang ditahan dari transaksi yang satu ke transaksi berikutnya
P = tingkat harga umum
Y = pendapatan nasional riil

3. Jumlah uang yang beredar , permintaan uang dan keseimbangan moneter
Apa yang menentukan nilai uang? jawabannya adalah permintaan dan penawaran. Dalam jumlah permintaan uang, hal yang paling mendasar ialag permintaan uang mencerminkan seberapa besar kekayaan yang ingin disimpan oleh masyarakat dalam bentuk likuid. Jumlah uang yang diminta bergantung pada suku bunga yang dapat diperoleh masyarakat.
Dengan menggunakan uangnya untuk membeli surat berharga daripada menyimpannya dalam dompet atau dalam bentuk rekening , giro dengan suku bunga yang rendah. Banyak variable yang memengaruhi jumlah permintaan uang , namun yang terpenting ialah tingkat harga rata-rata dalam perekonomian.
4.      Motif memegang uang berdasar efek Keynes
Permintaan akan uang didasari oleh 3 motif,  yaitu :
a.    Motif transaksi (transaction motive)
Pada pendekatan klasik, diasumsikan bahwa tujuan setiap orang memegang uang adalah sebagai alat tukar. Keynes menekankan komponen permintaan uang ditentukan oleh tingkat transaksi setiap orang, oleh karena itu semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka permintaan orang tersebut terhadap barang atau jasa semakin tinggi pula. Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan. MDt = f(Y)
b.    Motif berjaga-jaga (precautionary motive)
Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapai ketidakpastian akan kebutuhan dimasa mendatang. Keynes percaya bahwa jumlah uang yang dijadikan alat untuk berjaga-jaga ditentukan oleh banyaknya transaksi  yang di ekspektasikan dimasa mendatang. Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi. MDp = f(Y)
c.    Motif spekulasi (speculation motive)
Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapai ketidakpastian akan kebutuhan dimasa mendatang. Keynes percaya bahwa jumlah uang yang dijadikan alat untuk berjaga-jaga ditentukan oleh banyaknya transaksi  yang di ekspektasikan dimasa mendatang. Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya. MDs = f(i)

5.      Hubungan penawaran dan permintaan uang menentukan tingkat harga keseimbangan
Nilai Uang
 
                                             penawaran uang                                                           
A
 
permintaan Uang
 
Jumlah Uang / Tingkat Harga
 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       

Kurva penawaran uang berbentuk garis lurus karena telah ditetapkan oleh fed. Kurva permintaan berbentuk curam ke bawah karena masyarakat ingin menyimpan uang dalam jumlah lebih banyak ketika nilai uang turun, sehinga pada titik keseimbangan A antara nilai uang dan tingkat harga saling menyesuaikan sehingga uang yang beredar dan jumlah permintaan uang seimbang.
Apabila misal terjadi injeksi moneter atau dengan kata lain adanya penggandaan jumlah uang yang beredar dan mencetak uang kertas lalu menginjeksikan uang ke dalam perekonomian, apa yang akan terjadi ?
                                      penawaran uang
Nilai Uang
 
peningkatan penawaran uang
 
                                        Mr1        Mr2                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      
A
 
peningkatan permintaan uang
 
                                                                                                                                                      
Jumlah Uang / Tingkat Harga
 
 



Penawaran yang bertambah akan menggeser kurva keseimbangan uang . kenaikan jumlah uang yang beredar menyebabkan uang tunai berlimpah, sehingga hasilnya adalah kenaikan tingkat harga yang menyebabkan nilai uang turun.

6.      Kecepatan dan Persamaan jumlah uang
Velositas uang adalah laju perpindahan uang dari satu tangn ke tangan lain di masyarakat. Untuk menghitung velositas uang , dapat dengan membagi nilai nominal produksi (PDB nominal) dengan jumlah uang. Bila P merupakan tingkat harga  (deflator PDB) Y merupakan jumlah produksi (PDB riil) dan M adalah jumlah uang , maka kecepatannya adalah
V = ( ) / M
Dengan aljabar sederhana dapat dituliskan menjadi
Persamaan ini yang menghubungkan jumlah uang yang beredar , velositas uang, dan nilai uang dari hasil-hasil barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Untuk menjelaskan tingkat harga keseimbangan dan laju inflasi ada beberapa unsusr yaitu :
1.      Velositas uang relative stabil sepanjang waktu
2.      Karena kecepatan stabil, apabila bank sentral melakukan perubahan pada jumlah uang (M) maka, akan terjadi perubahan- perubahan yang sebanding pada nilai produksi nominal (P x Y).
3.      Produksi barang dan jasa dalam perekonomian (Y) sangat ditentukan oleh faktor-faktor panwaran (tenaga kerja, modal fisik, modal manusia, dan sumber daya alam) dan ketersediaan terknologi produksi. Khususnya, karena uang bersifat netral,  maka uang tidak memengaruhi produksi.
4.      Dengan produksi (Y) ditentukan oleh faktor-faktor penawaran dan teknologi, apabila bank sentral melakukan perubahan pada jumlah uang yang beredar (M) dan memengaruhi perubahan-perubahan yang sebanding pada nilai produksi nominal (P x Y), perubahan-perubahan ini dicerminkan pada perubahan-perubahan pada tigkat harga (P).
5.      Oleh sebab itu, apabila bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar dengan cepat, laju inflasi akan naik dengan cepat.
Kelima langkah tersebut diatas merupakan inti dari teori jumlah uang.
Tingkat harga keseluruhan dari perekonomian akan menyesuaikan  diri agar jumlah uang yang beredar dan permintaannya menjadi seimbang ketika bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar maka tingkat harga naik. Pertumbuhan jumlah uang yang hebat akan mengakibatkan terjadinya inflasi yang berkepanjangan.
Pemerintah bisa membiayai pengeluan-pengeluarannya dengan mencetak uang ketika Negara sangat mengandalkan “pajak inflasi” ini hasilnya adalah hiperinflasi. Salah satu penerapan prinsip moneter adalah efek fisher, yaitu ketika laju inflasi naik, suku bunga nominal akan meningkat dengan jumlah yang sama , sehingga suku bunga riil tetap sama.

DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Mulia. 1997. Teori Ekonomi Makro : pendekatan pada perekonomian Indonesia. Jakarta : Djambatan

N.Gregory, Mankiw. 2006. MAKROEKONOMI : edisi keenam . Jakarta : Erlangga


Samuelson, Paul A., Nordhaus, William D. 2004. Ilmu Makro Ekonomi : Edisi Tujuh Belas. Jakarta : P.T. Media Global Edukasi

0 komentar:

Post a Comment